A.
Materi Hadits
عن عبد الله قال : كان نبي الله صلى الله عليه وسلم اذا امسى قال
امسينا و امسى الملك لله "والحمد لله لا اله الا الله وحده لا شريك
له" قال اراه قال فيهن "له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير
رب اسالك خير ما في هده الليلة وخير ما بعدها واعوذبك من شر ما في هده الليلة و شر
ما بعدها رب اعوذبك من الكسل وسوء الكبر رب اعوذبك من عذاب في النار وعذاب في
القبر" واذا اصبح قال ذلك ايضا اصبحنا واصبح الملك لله.
﴿رواه مسلم في الصحيح, كتاب الذكر والدعاء والتوبة والاستغفار, باب
التعوذ من شر ما عمل ومن شر ما لم يعمل﴾.
B. Terjemah Hadits
Dari Abdullah r.a, berkata : Nabi Allah saw pada malam
hari, (ia selalu
terbangun untuk berdo’a hingga
sepertiga malam) dan pada
sepertiga malam adalah saat ketika (kerajaan) Allah
(turun ke langit bumi), berdo’alah :
" والحمد
لله لا اله الا الله وحده لا شريك له "
“( Puji
syukur kehadirat Allah, tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada sekutu
bagi-Nya )
"
ada yang mengatakan, saya mendengar kata di dalamnya
:
" له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير رب اسالك خير ما في
هده الليلة وخير ما بعدها واعوذبك من شر ما في هده الليلة و شر ما بعدها رب اعوذبك
من الكسل وسوء الكبر رب اعوذبك من عذاب في النار وعذاب في القبر "
“(bagi-Nya Kerajaan, dan
bagi-Nya pula pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya tuhanku, saya memohon
untuk dilimpahkan segala kebaikan di malam ini, dan kebaikan di hari esok, dan
aku memohon perlindungan dari kejahatan di malam ini dan kejahatan di hari
esok, dan aku memohon perlindungan dari kemalasan dan kepikunan, dan aku
memohon perlindungan dari siksa api neraka dan siksa kubur"(
dan jika kamu berdo’a saat itu juga
kamu akan melihat kerajaan Allah (mengabulkannya).
(HR. Shahih Muslim, Kitab
dzikir, do’a,
taubat dan
istighfar, bab Ta’awudz (memohon
perlindungan) dari perbuatan yang telah dilakukan dan
yang belum dilakukan). 1
1. Syinqity Djamaludin dan H.M.
Moechtar Zoerni, Ringkasan Shahih Muslim. (Bandung : Mizan, 2004), hlm 1099
C. Mufrodat Hadits
Indonesia
|
عربيى
|
|
Pada malam
hari
|
اذا امسى
|
|
ada yang
mengatakan
|
قال اراه
|
|
saya
mendengar kata di
dalamnya
|
قال فيهن
|
|
Kebaikan
|
خير
|
|
Kejahatan
|
شر
|
|
Kemalasan
|
الكسل
|
|
Kepikunan
(menyia-nyiakan
usia)
|
وسوء الكبر
|
|
siksa api
neraka
|
عذاب في النار
|
|
dan siksa
kubur
|
وعذاب في القبر
|
|
kerajaan Allah
|
الملك لله
|
D.
Biografi Perawi.
1.
Abdillah bin Amr
Dia adalah
seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk agama Islam sebelum ayahnya,
kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah. Abdullah seorang ahli ibadah yang
zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah
Shallahllahu ‘alaihi Wassalam. Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 700
hadits, Sesudah minta izin Nabi Shallahu ‘alaihi Wassalam untuk menulis, ia
mencatat hadits yang didengarnya dari Nabi. Mengenai hal ini Abu Hurairah
berkata “ Tak ada seorangpun yang lebih hapal dariku mengenai hadits
Rasulullah, kecuali Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia mencatat sedangkan
aku tidak”.Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin
Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan darinya antara
lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad bin
Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.Sanad paling shahih yang berpangkal darinya
ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya
Abdullah.Abdullah bin Amr wafat pada tahun 63 H pada malam pengepungan
Al-Fusthath. 2
2.
Subhi As Shalih, Membahas Ilmu Ilmu Hadits, ( Jakarta : Pustaka Firdaus, 2009),
Hlm. 345
3. Keterangan
dan Hadits
Pendukung
Terdapat
beberapa riwayat yang mencantumkan do’a memohon perlindungan, antara lain :
عن ابى هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : من
قال : "لا اله الا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد وهو على كل شيء
قدير", في يوم مائة مرة, كانت له عدل عشر رقاب, وكتبت له مائة حسنة, ومحيت
عنه مائة سيئة, وكانت له حرزا من الشيطان, يومه ذلك حتى يمسي ولم يأت احد اقضل مما
جاء به الا احد عمل اكسر من ذلك. ومن قال : "سبحان الله وبحمده", في يوم
مائة مرة حطت خطاياه ولو كانت مثل زبد البحر.
﴿رواه مسلم في الصحيح, كتاب الذكر, باب فيمن قال : لا اله الا الله
وحده لا شريك له, في يوم مائة مرة ﴾.
Dari
Abu Hurairah r.a : Rasulullah saw, bersabda : “ Barang siapa membaca :
"لا اله الا الله وحده لا شريك له, له
الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير"
(Tidak ada tuhan selain Allah, dan tidak ada
sekutu bagi-Nya, bagi-Nya Kerajaan, dan bagi-Nya pula pujian,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Dalam sehari sepuluh kali, ia akan
memperoleh pahala seperti memerdekakan sepuluh budak. Baginya dicatat seratus
kebaikan, dan dihapus pula seratus kesalahannya. Dan bacaan itu menjadi
pelindungnya dari setan pada hari itu sampai sore harinya. Juga tidak
seorangpun yang dapat membawa pahala lebih banyak darinya, kecuali seseorang
yang membacanya lebih dari pada itu.
Dan barang siapa membaca :
"سبحان
الله وبحمده" (Maha Suci Allah lagi
Maha Terpuji), dalam sehari seratus kali, maka digugurkanlah seluruh
dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih di lautan.
(HR. Shahih Muslim, Kitab dzikir, bab Barang siapa membaca
"لا اله الا الله وحده لا شريك له")3
Dan juga dalam riwayat
lain terdapat do’a memohon perlindungan, yaitu :
عن عنس بن مالك قال : كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : "
اللهم انى اعوذبك من العجز والكسل, والجبن والهرم والبخل واعوذبك من عذاب القبر
"
﴿رواه
مسلم في الصحيح, كتاب الدعاء, باب التعوذ من العجز والكسل﴾.
Dari
Anas bin Malik r.a, berkata : Rasulullah saw, membaca doa :
"اللهم انى اعوذبك من العجز والكسل, والجبن
والهرم والبخل واعوذبك من عذاب القبر ومن فتنت المحيا والممات"
(Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kelemahan dan
kemalasan, kepengecutan, kepikunan, dan kikir. Aku memohon perlindungan
kepada-Mu dari siksa kubur, serta dari cobaan hidup dan mati ).
(HR. Shahih Muslim, Kitab
do’a, bab Ta’awudz (memohon
perlindungan) dari kelemahan dan kemalasan). 4
1.
Kemalasan
Malas
adalah penyakit mental. Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk
melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan.
Cara mencegah
kemalasan, antara lain :
a)
Merencanakan Tujuan Hidup.
b)
Mengasah Kemampuan.
c)
Pergaulan Dinamis.
d)
Disiplin Diri.
2.
Kepikunan.
Yang paling penting untuk dilakukan dan dicamkan ialah
mengatasi kemunduran daya ingat atau memperlambat kepikunan dengan tetap
membiarkan otak kita bekerja sesuai fungsinya.
Cara mencegah kepikunan, antara lain :
a)
Aktifkan
otak dengan aktifitas belajar, membaca, ataupun menulis.
b)
Mengulang
informasi yang baru untuk disimpan dalam ingatan.
c)
Berlatih
memusatkan perhatian dan konsentrasi.
d)
Melakukan
Rekreasi, dan kegiatan sosial.
e)
Menjaga
kesehatan tubuh dengan pola hidup sehat seperti makan-makanan sehat, istirahat
atau tidur cukup, hindari rokok dan alkohol. 5
3.
Perlindungan
dari azab neraka dan siksa kubur.
Permintaan
diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari
berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari
berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan
perkara syubhat (yang masih samar) .
3. Syinqity Djamaludin
dan H.M. Moechtar Zoerni, Ringkasan Shahih Muslim. (Bandung : Mizan, 2004), hlm
1099-1100.
4. Ibid, hlm
1102.
4.
Perlindungan dari fitnah hidup dan mati.
a)
Fitnah Kehidupan.
Dunia dengan
segala isinya adalah fitnah yang banyak menipu manusia. Secara umum fitnah
kehidupan dunia dapat dikategorikan menjadi tiga bentuk, yaitu: wanita,
harta dan kekuasaan.
Manusia
diciptakan Allah sebagai pemimpin yang harus memakmurkan bumi. Maka mereka
harus menguasai dunia atau harta bukan dikuasai oleh harta.Sudah selayaknya
seorang pemimpin memberi teladan tentang pengorbanan yang menyeluruh dengan
segala harta yang dimiliki, sebagaimana sikap kesederhanaan yang dimiliki oleh
Rasulullah saw.
b)
Fitnah kematian.
Berlindung
daripada Allah SWT fitnah di saat kematian dimaksudkan agar kita terhindar dari
hasutan Iblis ketika sakaratul maut karena di saat inilah keadaan yang
kritis, tatkala Iblis dapat menghancurkan aqidah orang tersebut. Orang yang beriman
kepada Allah SWT, hendaklah senantiasa berdoa agar kita mati dalam keadaan khusnul
khatimah (penutupan akhir hayat yang baik). Bukan dalam keadaan su'ul khatimah
(penutup akhir hayat yang tidak baik). 6
E.
Aspek Tarbawi.
1.
Kita
harus berusaha untuk menghindari kemalasan dan kepikunan karena dapat
menjerumuskan kita pada hilangnya ilmu dan jauhnya kesuksesan di dunia dan di
akhirat.
2.
Kemalasan
dan kepikunan dapat pula menjerumuskan kita pada kebodohan dan berakhir pada
kejumudan kita dalam melaksanakan amal ibadah kepada sang pencipta.
3.
Sehingga
runtutan dari perkara diatas dapat menyebabkan kita terlena pada godaan
kehidupan di dunia, siksaan saat kematian, alam kubur dan dakhitrat kelak, kita
akan memperoleh siksa api neraka.
4.
Semoga
Allah akan selalu melindungi kita dari segala hal yang terburuk bagi kehidupan
di dunia dan akhirat kelak.